MAKALAH DSS
SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
KEPUTUSAN ORGANISASI
DAN INFORMASI (DECISION SUPPORT SYSTEM)
STUDY KASUS BEN &
JERRY’S: NILAI BISNIS DARI KECERDASAN BISNIS
Disusun Oleh :
Dewi Ulviani
NIM :2114T1023
STMIK HIMSSY
SEMARANG
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dewasa ini
perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang
pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi
metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang cukup
berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan. Dalam teknologi
informasi, sistem pengambilan keputusan merupakan cabang ilmu yang letaknya
diantara sistem
informasi dan sistem cerdas. Sistem pengambilan keputusan juga membutuhkan
teknologi informasi, hal ini dikarenakan adanya era globalisasi, yang menuntut
sebuah perusahaan untuk bergerak cepat dalam mengambil suatu keputusan dan
tindakan. Manajer
perusahan memiliki peranan penting dalam memilih berbagai macam alternatif
keputusan sehingga tidak mengambil keputusan yang salah dalam pemecahan sebuah
masalah.
Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama
seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi
pengidentifikasian masalah, pencarian alternatif, penyelesaian masalah,
evaluasi dari alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif keputusan
yang terbaik. Kemampuan seorang manajer dalam membuat keputusan dapat
ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan.
Dengan peningkatan kemampuan manajer dalam pembuatan keputusan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, dan hal ini tentu akan
meningkatkan efisiensi kerja manajer yang bersangkutan.
Dalam
pembuatan keputusan Herbet A. Simon membagi keputusan menjadi dua jenis yaitu
keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram. Keputusan terprogaram
(programmed decision) bersifat repetitif dan rutin, dalam hal prosedur tertentu
digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap
de novo (baru) setiap kali terjadi. Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed
decision) bersifat baru, tidak terstruktur dan penuh konsekuensi. Selain itu
tidak terdapat metode yang pasti untuk menangani masalah seperti ini karena
masalah tersebut tidak pernah muncul sebelumnya atau karena sifat dan
strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks, atau karena masalah tersebut
demikian penting sehingga memerlukan penanganan khusus (Mcleod, 2009). Dalam
penanganan keputusan tak terprogram ini manajer membutuhkan sistem pendukung
kaputusan (DSS) atau berbagai macam informasi analitik penunjang pengambilan
keputusan sehingga keputusan yang diambil manajer tidak berdampak negatif pada
kegiatan perkembangan perusahaan.
Sistem pendukung keputusan atau decision support system (DSS) adalah
sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan
pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada
situasi semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorangpun
tahu secara pasti bagaiana seharusnya keputusan seharusnya dibuat (Alter,
2002). Konsep DSS dikemukakan pertama kali oleh scott-Morton pada tahun 1971.
Beliau mendefenisikan sebagai sistem berbasis komputer yang interaktif, yang
membantu pengambil keputusan dengan menggunakan data dan model untuk memecahkan
persoalan-persoalan tak terstruktur (McLeod, 2009).
DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan
yang bersifat analitis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan
kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan mengotomasikan pengambilan
keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif dan informasi penunjang yang
memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan
menggunakan model-model yang tersedia. Sehingga manajer bisa mengambil
keputusan yang tepat dan benar dalam mencapai tujuan perusahaan.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang
diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa
yang di maksud dengan proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan?
2. Bagaimana
konsep sistem pendukung
pengambilan keputusan ( Decision Support System/DSS) dalam pemecahan masalah perusahaan/organisasi? Study kasus Ben dan Jerry’s
C.
Tujuan
Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui konsep decision
support system (DSS) dalam proses pengambilan
keputusan organisasi dan mengkaitkannya dengan kasus Ben dan Jerry’s.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
A.
Konsep Pengambilan Keputusan
1.
Pengertian Keputusan
Beberapa
pengertian keputusan yang dikemukakan oleh para ahli:
a. Menurut
Ralph C. Davis
Keputusan adalah
hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan
merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab
pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan.
Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat
menyimpang dari rencana semula.
b.
Menurut Mary Follet
Keputusan adalah suatu atau sebagai hukum situasi.
Apabila semua fakta dari situasi itu dapat diperolehnya dan semua yang
terlibat, baik pengawas maupun pelaksana mau mentaati hukumnya atau
ketentuannya, maka tidak sama dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal
dijalankan, tetapi itu merupakan wewenang dari hukum situasi.
c.
Menurut James A.F.Stoner
Keputusan adalah pemilihan diantara
alternatif-alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu:
Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan.
Ada beberapa
alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik. Ada tujuan yang
ingin dicapai.
d.
Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo, SH
Keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses
pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa
yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan
pilihan pada suatu alternatif.
Dari pengertian-pengertian keputusan diatas, dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa keputusan merupakan suatu pemecahan masalah
sebagai suatu hukum situasi yag dilakukan melalui pemilihan satu alternatif
dari beberapa alternatif.
2.
Pengertian pengambilan keputusan
Pengertian pengambilan
keputusan menurut para ahli:
a.
Menurut George R. Terry
Pengambilan
keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua
atau lebih alternatif yang ada.
b.
Menurut S.P.
Siagian
Pengambilan
keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif
yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan
tindakan yang paling tepat.
c.
Menurut James A.F. Stoner
Pengambilan
keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai
cara pemecahan masalah.
Dari
pengertian-pengertian pengambilan keputusan diatas, dapat disimpulkan bahwa
pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari
beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai
suatu cara pemecahan masalah
B.
Proses
Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
Pemecahan
masalah (problem solving) terdiri atas respon terhadap hal yang berjalan baik,
serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan
masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau dapat
membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat memberikan manfaat.
Dalam proses penyelesaian masalah manajer terlibat dalam proses pembuatan
keputusan (decision making). Yaitu tindakan memilih berbagai alternatif solusi
pemecahan masalah. Keputusan (decision) didefinisikan sebagai tindakan pilihan
dan sering kali perlu untuk mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan
satu masalah saja.
Dalam fase
pemecahan masalah digambarkan empat tahapan dari Herbert A. Simon, menurut
Simon orang yang memecahkan masalah terlibat dalam :
a. Aktivitas
intelijen yaitu mencari disekitar lingkungan yang harus dipecahkan
b. Aktivitas
perangcangan (design) yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganilisis
tindakan-tindakan yang mungkin dilakukan
c. Aktivitas
pemilihan (choise) yaitu memilih tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia
d. Aktivitas
pengkajian (implementation) yaitu memeriksa pilihan-pilihan yang lalu.
C.
Konsep
Pemecahan Masalah
Kebanyakan
masalah yang dipecahkan manajer dapat dianggap sebagai permasalahan sistem.
Sebagai contoh perusahaan sebagai suatu sistem tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Atau terdapat masalah dengan sistem persediaan, sistem komisi
penjualan, dan seterusnya. Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat
sistem tersebut memenuhi tujuannya dengan paling baik, seperti yang dicerminkan
dalam standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan situasi yang
diinginkan. Sebagai tambahan manajer tersebut harus memiliki informasi yang
menggambarkan keadaan saat ini.
Permasalahan
|
Pemecahan
Masalah (manajer)
(
|
Alternatif Solusi
|
Solusi
|
Batasan
|
Informasi
|
Standar
|
Tanggung jawab
manajer adalah mengidentifikasi solusi alternatif, yang selalu ada. Ini
merupakan satu langkah dari proses penyelesaian masalah dimana komputer tidak
terlalu banyak membantu. Manajer biasanya mengandalkan pengalaman sendiri atau
mencari bantuan dari pemprosesan informasi nonkomputer, seperti input dari
pihak lainbaik didalam maupun pihak lain.
Setelah berbagai
alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat dipergunakan untuk
mengevaluasinya. Evaluasi ini harus mempertimbangkan batasan yang ada baik itu
yang bersifat internal maupun lingkungan.
Pemilihan solusi
terbaik yang dapat dicapai dengan beberapa pendekatan. Menurut Herry Mintzberg,
seorang ahli teori manajemen, mengidentifikasi tiga pendekatan:
1. Analisis
adalah evaluasi atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan
konsekuensi pilihan-pilihan tersebut pada tujuan organisasi. Salah satu
contohnya adalah pertimbangan yang dilakukan oleh para anggota komite pangawas
SIM untuk memutuskan pendekatan mana yang harus diambil dalam
mengimplementasikan sistem informasi eksekutif.
2. Penilaian
adalah proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer. Sebagai contoh,
manajer produksi menerapkan pengalaman dan intuisi dalam mengevaluasi gambar
pabrik baru yang diusulkan dari model matematika.
3. Penawaran
adalah negosiasi antara beberapa manajer, salah satu contohnya adalah proses
member dan menerima yang berlangsung antara para anggota komite eksekutif
mengenai pasar yanga mana yang harus dimasuki selanjutnya.
Keputusan manajemen
dikelompokan menjadi 3 bagian yakni:
1. Keputusan
terstruktur (structured decision) : keputusan yang dilakukan secara
berulang-ulang dan bersifat rutin. Prosedur pengambilan keputusan sangat jelas
. keputusan ini terutama dilakukan pada manajer tingkat bawah. Misalnya
keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang.
2. Keputusn
semi terstruktur (semistructured decision): keputusan yang dapat ditangani oleh
komputer maupun yang tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Misalnya
:pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi , pengendalian sediaan.
3. Keputusan tak terstruktur (unstructured
decision): keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi
berulang-ulang tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan
berbagai sumber yang bersifat external. Misalnya pengembangan teknologi baru dan akuisisi.
D.
Sistem Pendukung Keputusan Manajemen (Decision Support
System/DSS)
1. Pengertian DSS
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision
Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an
oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem.
Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk
membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk
memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.Istilah SPK mengacu pada
suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan
keputusan.
1.
Little (1970)
Sistem pendukung keputusan adalah sebuah
himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan
untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya.
2. Alter (1990)
Membuat
definisi sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya
dengan sebuah sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data
3.
Keen (1980)
Sistem
pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah
proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusisistem.
4.
Bonczek (1980)
Sistem pendukung
keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas
komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen
sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem
processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
5. Hick (1993)
Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools
komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk
berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna
dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang
tidak terantisipasi.
6.
Raymond McLeod, Jr. (1998)
Sistem pendukung
keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian
masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.
E.
Penerapan
Sistem pendukung Keputusan (Decision Support System/DSS) dan Pemecahan Masalah dalam
organisasi
Istilah sistem
pendukung pengambilan keputusan (Decisoin Support System –DSS) telah digunakan
untuk mendeskripsikan sistem yang didesain untuk membantu manajer memecahkan
masalah tertentu. Penekannya teletak pada kata “membantu”. DSS tidak pernah ditujukan untuk menyelesaikan masalah
tanpa bantuan dari manajer. Ide dasarnya adalah agar manajer dan komputer dapat
bekerja sama untuk memecahkan masalah tersebut. Jenis masalah yang dapat
diselesaikan adalah masalah yang semiterstruktur. Komputer dapat menyelesaikan
bagian yang terstruktur. Dan manajer dapat menyelesaikan bagian yang tidak
terstruktur.
Sejak tahun 1971, DSS
telah menjadi jenis sistem infomasi yang paling sukses dan kini menjadi
aplikasi komputer untuk pemecahan masalah yang paling produktif.
DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan
yang bersifat analitis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan
kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan mengotomasikan pengambilan
keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat
melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia.
Karakteristik
DSS (Laudon dan Laudon, 2007)
1. Menawarkan
keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang tepat
2. Memungkinkan
pemakai memulai dan mengendalikan masukan dan keluaran
3. Dapat
dioperasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram profesional
4. Menyediakan
dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang solusinya tak dapat ditentukan
didepan
5. Menggunakan
analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih.
Berbagai teknik untuk pemodelan
Teknik
|
Pendekatan
|
Simulasi
|
Menciptakan model matematis terhadap suatu
keadaan menggunakan teknik-teknik simulasi meniru keadaan nyata.
|
Optimisasi
|
Menciptakan model matematis terhadap suatu
keadaan dengan menggunakan teknik riset operasi untuk memperoleh solusi yang
terbaik
|
OLAP (online analytical processing) dan data
mining
|
Menggunakan teknik statistik untuk menganalis
hasil-hasil bisnis dan mencari hubungan-hubungan yang tersembunyi
|
Sistem pakar
|
Meniru seorang ahli dibidang tertentu dalam
melakukan pengambilan keputusan
|
Jaringan saraf (neural networks)
|
Menggunakan teknik pembelajaran untuk mengenali
pola dalam suatu data
|
Logika kabur (fuzzy logic)
|
Menggunakan pendekatan derajat keanggotaan
(derajat kerelativan) dalam melakukan pengambilan keputusan sebagai pengganti
logika biner (benar atau salah)
|
Penalaran berbasis kasus (case-based reasoning
|
Menggunakan pendekatan kecerdasan buatan yang
membuat basis data contoh-contoh yang membantu pengambilan keputusan
|
Agen cerdas (intelligent agent)
|
Menentukan parameter-parameter keputusan
terhadap agen terkomputerisasi yang mencari salah satu atau beberapa basis
data untuk menemukan jawaban tertentu, seperti harga terendah sebuah kamera tertentu.
|
F. STUDI KASUS PERUSAHAAN
BEN DAN JERRY
1.
Awal
Perintisan Ben Dan
Jerry’s
Ice Cream
Ben Cohen dan Jerry’s Greenfield merupakan teman sejak
kecil. Keduanya memanfaatkan kesempatan itu sebagai jalan berbisnis. Sebelum
mereka melakoni usaha bersama hingga sekarang. Ben dan Jerry sempat terpisah ketika
melanjutkan ke perguruan tinggi. Saat itu, Jerry memiliki jalan kehidupannya
yang berbeda. Setelah lulus SMA dia melanjutkan kuliah ke Oberlin College untuk
belajar medis. Sementara Jerry yang berhasil menyelesaikan kuliahnya, bekerja
sebagai teknisi laboratorium New York, sedangkan Ben justru sebaliknya. Ia
selalu drop out di beberapa perguruan tinggi. Pada akhirnya bangku kuliah ia
tinggalkan dan memilih bekerja di pertanian. Tahun 1977 Jerry pindah ke North
Carolina. Pada saat itulah ia kembali bertemu dengan Ben.
Mereka kemudian tinggal dalam satu apartemen bersama
dan memulai berbisnis bersama. Awalnya mereka berpikir untuk membuat kue bagel. Namun
ternyata biaya peralatannya sangat mahal. Saat itu Ben dan Jerry belumlah
mampu, sehingga akhirnya menetapkan untuk membuat es krim. Ben dan Jerry
kemudian mengambil les membuat es krim seharga lima dolar di Pennsylvania State
University. Keduanya lulus dengan nilai A dan memulai berjualan es krim di
sebuah kafetaria kampus. Mereka terus berinovasi dengan berbagai rasa baru dan
juga mulai menjual es krim di toko-toko lokal. Usahanya itu terus berkembang.
Apalagi es krim Ben dan Jerry memiliki rasa yang khas. Yakni sering sekali
berubah-ubah, sesuai dengan musim dan keterbatasan campurannya serta variasi
tahunannya.
Mei 1978,
dengan menggunakan 8 ribu dolar AS dari uang pribadi dan 4 ribu dolar hasil pinjaman
bank, Cohen dan Greenfield membuka gerai es krim Ben & Jerry’s Homemade Inc
pertama di stasiun gas yang direnovasi di Burlington, Vermont. Keduanya
menjalankan bisnis secara mandiri dan saling berbagitugas. Greenfield sebagai
kepala yang membuat es krim, sedangkan Cohen melayani sebagai tester rasa,
pengaduk, pengemudi truk, pengarah marketing dan penjual. Restoran ini dengan
cepat menjadi populer di kalangan masyarakat setempat. Sebab rasa-rasa
inovatifnya yang dibuat dari susu dan krim segar Vermont. Belum lagi porsi yang
besar dari ramuan apapun selalu enakpada hari pembuatannya. Perubahan es krim
rumahan ini pun cepat berkembang. Dan mereka langsung menjadi buah bibir.
2.
Hambatan Yang Dihadapi
Yang
pertaman keberhasilan secara marketing yang tidak diimbangi dengan penanganan
soal keuangan. Hal ini mengakibatkan
keadaan financial took mereka kacau.
3.
Cara yang Digunakan Dalam Menghadapi
kendala
Untuk
mengatasi permasalahan yang pertama Ben dan Jerry menyewa pemilik klub malam
lokal Fred ”Chico” Lager sebagai COO pertama. Lager ditugaskan mengawasi
pembukuan, baik penjualan maupun keuntungan ke permukaan secara terus-menerus
sehingga pembukuan keuangan tertata dengan baik.Untuk menghadapi ancaman dari
perusahaan HaagenpDazs , Ben dan Jerry meluncurkan kampanye yang belakangan
dikenal sebagai ’’Whatís the Doughboy Afraid Of?’’. Mereka mendistribusikan
brosur berisi protes dan surat ancaman petinggi Pillsbury. Tahun berikutnya
Pillsbury menarik ancamannya. Setelah itu ben &jerrys terus tumbuh. Tahun
2000 perusahaan ini di akuisisi Unilever dengan nilai 326 juta dollar AS. Ben & Jerrys berhasil bangkit dari ancaman
tersebut dengan promosi-promosinya yang inofatif.
4.
Metode Yang Digunakan Dalam
Mempertahakan produk Dipasaran
Adapun metode
yang digunakan perusahaan Ben dan Jerry dalam mempertahankan produk dipasaran
yaitu:
a. Menggunakan susu dan krim yang
berasal dari sapi yang tidak tercemar dengan hormon sintetik RBGH.
b. Di distribusikan diseluruh dunia
disupermarket, toko bahan makanan, dan restoran-restoran.
c. Melakukan promosi baik media cetak
maupun media elektronik.
d. Selalu melakukan inovasi produk.
5.
Contoh Pengembangan DSS pada Ben
& Jerry’s Ice Cream
Di dalam era
persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi
menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang
cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang
taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan
kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam
hal ini Ben & Jerrys ice Cream membuat suatu aplikasi yang dapat
dipergunakan untuk mempermudah perusahaan tersebut dalam pengambilan keputuasan
yang cepat dan akurat dan tepat berdasarkan data dan fakta dilapangan.
Perusahaan ini menggunakan “Ensiklopedia Online” untuk memperoleh
informasi-informasi tersebut. Selain itu aplikasi ini memungkinkan perusahaan
dalam membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat
matematis. aplikasi ini akan dapat
membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang
akan dikembangkan Ben & Jeryy’s, karena Ensiklopedia Online ini berfungsi juga agar hubungan antara
perusahaan ini dan customer terjalin. Dengan adanya Ensiklopedia Online Ben
& Jeryys dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk
mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management
perusahaan itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari
kelompok kami, yaitu DSS sangat bermanfaat bagi Ben & Jerry’s Ice Cream
karena DSS dapat mempermudah perusahaan ini untuk mengetahui keluhan-keluhan
apa saja yang dirasakan oleh konsumen itu sendiri, dan perusahaan juga dapat dengan cepat menanggapi keluhan
tersebut. Selain itu, DSS juga bermanfaat sebagai sarana informasi dalam
pengambilan data yang sesuai dengan fakta dilapangan. Oleh karna itu dengan
adanya Ensiklopedia Online maka Ben & Jerrys berhasil memnuhi keinginan
pelanggan dan berhasil mengefisienkan seluruh nilai bisnis perusahaan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Impact”, Journal
of Construction Engineering and Management, 118, No.3, 1992.
Russell,
J. S., “Model for Owner Prequalification
of Contractor”, Journal of Management in Engineering,
6, No. 1, 1990.
Russel,
J. S. and Jaselskis, E.J., “Quantitative Study of Contractor Evaluation Programs and Their
Russell,
J.S., and Jaselkis, E.J., “Predicting
Construction Contractor Failure
Schell,
George p.: Mcleod Jr, Raymond,2009, “Management
Information System” Jakarta :Salemba Empat
Komentar
Posting Komentar